Sabtu, Februari 10, 2007

Brojolintang, Pendekar Tenggorokan


Dari www.kompas.com
Penulis: Drs. Samiran, Peniliti botani, di Bogor
Tiga hari lagi Anda harus melakukan presentasi di depan mitra bisnis penting, ketika mendadak penyakit radang tenggorokan datang menyerang. Obat pemberian dokter langganan sudah habis ditenggak, tapi suara serak, parau, dan sakit saat menelan ternyata tak kunjung lekang. Haruskah jadwal presentasi diundur? Jangan frustrasi dulu sebelum Anda mencoba pongporang, brojolintang, sangketan, atau bluntas cina.
Sepintas, pongporang, brojolintang, sangketan, atau bluntas cina mirip nama pendekarsilat zaman dulu. Tugas mereka pun tak banyak berbeda. Pendekar silat merupakan insan yang terpanggil untuk membela kebenaran dan membasmi kebatilan. Sedangkan pongporang dan kawan-kawan adalah tumbuhan pembela saluran pernapasan dan pembasmi radang tenggorokan.
Radang tenggorokan sebaiknya memang jangan dianggap enteng, karena bisa sangat mengganggu dan menjalar. Penyakit ini biasanya diawali demam, sakit kepala, panas dingin, serta keluarnya riak bernanah akibat infeksi selaput lendir di tekak (pharyngitis). Dia juga bisa menjalar ke tonsil (tonsillitis), yang ditandai dengan demam rematik. Tonsillitis inilah yang mengganggu pita suara, sehingga menyebabkan sakit ketika menelan dan kehilangan suara.
Walter H. Lewis dalam buku Medical Botani menyebut bakteri Streptococcus pyogenes sebagai penyebab infeksi tenggorokan ini. Demam muncul lantaran pembengkakan pada kelenjar getah bening, diiringi sakit kepala dan sakit otot. Radang tenggorokan juga mungkin meluas menjadi radang telinga (otitis), radang tulang karang (mastoiditis), dan radang paru-paru (pneumonia).
Indah berbintik merah
  • Seperti disebutkan di muka, ada beberapa jenis tanaman yang berpotensi membantu meme-rangi radang tenggorokan.
Berdasar penelitian, mereka memiliki zat aktif yang mengandung senyawa antiradang. Menurut Medicinal and Poisonous Plants (1999), sejumlah senyawa flavonoid terbukti dapat membunuh mikroorganisme penyebab radang. Senyawa inilah yang dipunyai pongporang (Oroxylum indicum), brojolintang (Belamcanda chinensis), sangketan (Heliotropium indicum), dan bluntas cina (Gynura pseudochina).
Pongporang (begitu biasanya disebut di Tanah Pasundan), di tanah Jawa lebih dikenal sebagai tumbuhan kayu lanang. Tanaman obat tropis dari keluarga besar Bignoniaceae ini dapat tumbuh di dataran rendah hingga tanah berketinggian 1.000 m di atas permukaan laut. Dia kerap tumbuh bergerombol di tempat terbuka. Rebusan kulit batang dan akarnya oleh masyarakat Vietnam sering diolah menjadi obat alergi, asma, sakit tenggorokan, luka kerongkongan, suara parau, sakit kuning, dan gatal di kulit (urticaria).
Dari sononya, batang dan kulit akar pongporang memang mengandung baicalein, acutellarein, oroxylin, chrysin, asam pcoumaric, serta senyawa prenylated nopthoquinone lapachol dan anthaquinone turunan aloeemodin. Ekstrak kulit batang dan akarnya juga mengantungi kandungan bahan aktif antimikroba, pencegah bakteri, pembunuh bakteri Bacillus subtillis dan Staphylococcus aureus, serta bisa sangat aktif memperlihatkan sifat aktif antiradang, sekaligus membantu proses penyembuhan.
Selain pongporang, umbi brojolintang juga dikenal sebagai pendekar sakit tenggorokan nan ampuh. Di tanah Jawa, banyak yang menyebutnya umbi semprit. Anggota keluarga Iridaceae ini tinggi maksimalnya bisa mencapai 120 cm, biasa dipelihara sebagai tanaman hias di pekarangan rumah. Terkadang ditemukan tumbuh secara liar di daerah pegunungan hingga ketinggian 2.000 m di atas permukaan laut. Tanaman yang berasal dari Cina ini mempunyai rimpang menjalar dan berwarna kuning, dengan banyak akar serabut. Daunnya tumbuh berseling dalam susunan dua baris berderetan.
Brojolintang memiliki ujung runcing, pangkalnya membelah berbentuk pelepah yang memeluk batang. Bunga majemuknya di ujung batang cukup indah, berwarna kuning oranye, dengan bintik-bintik merah. Sedangkan buahnya bulat atau lonjong dengan biji banyak berbentuk bulat kehitam-hitaman. Umbi atau rimpangnya, selain didayagunakan sebagai obat sakit tenggorokan, juga kerap dipakai buat menyembuhkan penyakit sistem pernapasan atas seperti laringitis, pheryngitis, tonsillitis, batuk, dan asma.
Umbi akar brojolintang bakal terasa pahit-pahit pedas di ujung lidah Anda. Hal ini bukan karena dia bahan baku pembuat sambal. Rasa pedas itu adalah bukti betapa tingginya kandungan senyawa oxygenated iso flavonoid, termasuk tectorigenin, irigenin, belamacandal yang diyakini berfungsi baik sebagai senyawa antialergi. Sementara senyawa belamacandal dapat merangsang selaput tenggorokan, sehingga cocok digunakan sebagai peluruh dahak atau pencair lendir.
Berawal dari kutil
  • Bagaimana dengan sangketan? Sebagian besar masyarakat kita mungkin sudah mengenal tumbuhan ini sebagai obat sakit tenggorokan, jauh sebelum dilakukannya berbagai penelitian.
Orang Jawa menyebutnya sebagai tumbuhan gajahan, bandotan, atau uler-uleran. Sedangkan sebagian tempat di Sumatra memberinya nama buntut tikus, ekor anjing, atau tusuk konde. Tumbuhan dari keluarga besar Boraginaceae ini dapat tumbuh tegak hingga mencapai ketinggian 1 m.
Keberadaan tanaman berambut ini gampang ditemui di pinggir jalan, tanah kosong yang tidak terawat, dan tempat-tempat yang langsung kena sorot sinar Matahari (berudara panas). Batangnya berambut agak kasar, sedangkan daunnya tunggal berseling berbentuk bundar atau lonjong telur dengan tepi bergerigi.
Bunganya kecil, lazimnya bergerombol di ujung batang, berwarna lembayung. Batang bunga panjangnya bisa mencapai 10 cm, keluar dari ketiak daun atau ujung-ujung tangkainya.
Sangketan dapat tumbuh dengan baik di daerah beriklim kering hingga ketinggian 800 m di atas permukaan laut. Keseluruhan tanaman mengandung senyawa alkaloid pyrrolizidine, yang berfungsi sebagai senyawa antiradang. Orang-orang "zaman dulu" paling suka menggunakannya sebagai obat kutil dan radang tumor. Padahal, rebusan daunnya juga punya khasiat tak kalah banyak. Mulai obat seriawan, radang tenggorokan, hingga peluruh haid (emmenagoga). Semua bagian tanaman ini juga dianjurkan untuk dijadikan tapal luka memar, keseleo, herpes, bisul ber-nanah, dan rematik.
Terakhir, bluntas cina. Masyarakat Cina sudah sejak lama menggunakan tumbuhan ini untuk mengobati radang tenggorokan. Di Jawa, bluntas cina lebih dikenal dengan nama tigelkio atau tigelkiyuh. Orang Cina sendiri menyebutnya sam sit, coan tin sit, atau tan sit. Tanaman anggota keluarga Asteraceae ini bisa berdiri tegak hingga 50 cm. Daun tunggal berbentuk bulat telur atau lonjong memanjang dengan ujung lancip. Kedua permukaan daunnya berbulu lembut warna putih. Permukaan daun bagian atas berwarna hijau tua, sedangkan bawahnya hijau muda.
Daun di ujung batang agak jarang dan letaknya berselang. Bunga muncul di ujung batang, bi-asanya berwarna kuning, bentuknya seperti bonggol. Akarnya berumbi dengan kelir keabu-abuan, berbentuk mirip kentang. Sama seperti pendekar-pendekar pembasmi radang tenggorokan lainnya, bluntas cina juga kaya dengan kandungan senyawa flavanoid. Selain itu, ada juga senyawa saponin, yang berperan besar dalam menghentikan pendarahan, memperbaiki sirkulasi darah, dan mengatasi peradangan pada jaringan tubuh, termasuk radang tenggorokan.
Nah, jika tak ingin presentasi gagal lantaran suara serak atau bahkan hilang sama sekali, bertindaklah sebelum terlambat. Rebus kulit batang atau kulit akar pongporang sebanyak 5 - 10 g, kemudian minum airnya. Kalau susah mendapatkan pongporang, ambil dan godok umbi brojolintang sebanyak 2 - 4 g, minum airnya. Khasiat umbi segar brojolintang juga bisa didapatkan dengan menumbuk, memeras, kemudian meminum airnya. Atau ditumbuk dan disimpan dalam bentuk bubuk.
Kalau pongporang dan brojolintang tak juga didapatkan, cari sangketan. Rebus sekitar 60 g herba segar ini, lantas campur airnya dengan madu, supaya lebih enak diminum. Madu juga bisa dicampur dengan air matang hasil seduhan 2 - 3 lembar daun atau umbi beluntas cina segar (kira-kira sebesar jempol) yang telah ditumbuk halus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar