Sudah beberapa hari ini Akhtar sakit panas. Kalau siang hari panasnya turun, kalau malam naik lagi. Saat menjelang malam dia dia suka merintih-rintih seakan badannya pegal-pegal semua. Seperti juga Kemarin waktu menjelang Maghrib, mula-mula mulai tidak nyaman dengan dengan dirinya dan sekitarnya. Minta ini minta itu, sambil sesekali merengek-rengek. Kami pikir wajar, orang sedang sakit kan biasa begitu.
Tapi lama-kelamaan Akhtar jadi uring-uringan sambil teriak-teriak. Yang saat itu menjaga Akhtar (opa-nya) jadi bingung Begini salah begitu salah. Minta begini dan begitunya sambil teriak-teriak, kalau tidak dituruti teriak-teriak, kalau dituruti yang barusan dia minta ditolak. Misal minta dipindah ke kursi, setelah diangkat, dan mau ditaruh, dia teriak "Gak Mau di Kursi!" . "Minum, minta susu!" setelah diambilkan susu, dia teriak"Gak mau!". Aneh, seperti seakan-akan ada 2 kepribadian dalam dirinya. Ada bagian dirinya yang mau minum susu, saat botol susu siap ditangan dan mau dimasukkan mulut, tiba-tiba ada bagian yang menolak minum dan ingin menyingkirkan botol jauh-jauh.
Kebetulan datang guru ngaji, dan diperailahkan duduk di ruang tamu. Karena kami semua berpikiran sama ( siapa tahu Akhtar ada yang ganggu), Akhtar diajak ke depan maksudnya biar dilihat oleh guru ngaji. Tapi belum sampai keluar ruang dia sudah meronta-ronta dan teriak-teriak "Tidak mau! tidak mau!". Kemudian sang guru ngaji minta air segelas, untuk didoakan. Setelah itu kami usapkan air tadi ke seluruh badannya. Akhtar menjadi agak tenang dan beberapa saat kemudian tertidur.
Tapi selang beberapa menit setelah guru ngaji pulang, Akhtar terbangun dan teriak-teriak lagi. Kebetulan Saya sama Bunda-nya Akhtar mau keluar belanja. Akhtar mau kami ajak, biasanya kalau jalan-jalan dia jadi senang dan melupakan sakitnya. Saat kami ajak, tidak seperti biasanya dia tidak mau. Tapi saya yakin kalau Akhtar pasti mau, dia tidak pernah menolak jalan-jalan dengan orangtuanya. Kami pura-pura pergi dan menuju pintu, Akhtar teriak "Ikut!", tapi setelah kami berbalik dia teriak "Gak mau ikut! gak mau ikut". Saya semakin yakin kalau ada yang lagi mendompleng di tubuh Akhtar. Tubuhnya langsung saya angkat dan saya bawa keluar. "Ayah tahu kalau bener Akhtar pasti mau ikut! Siapa sih yang gak mau ikut ini!" Kataku agak keras didepan muka Akhtar.
Di halaman depan dia meronta-ronta lagi tidak mau ikut dan minta pindah digendong Opa-nya. Saya yang tetap yakin kalau Akhtar mau ikut, terus saja menstarter dan mengeluarkan mobil dari garasi. Begitu mobil mau meninggalkan rumah, Akhtar berpaling ke mobil dan ngomong ngomong pelan "Mau ikut..". Sejurus kemudian Opa-nya segera memasukkan Akhtar ke mobil. Tetap saja ada bagian yang meronta tidak mau. Akhirnya Akhtar duduk disamping bunda, dan mobil melaju. Ajaib! segera setelah itu dia tersenyum dan berkata-kata dengan ceria... seperti Akhtar kami yang biasanya...
Apa jin tidak suka naik mobil kali ya? atau, jika bukan karena diganggu, memang sakit panas ini menyebabkan dia begitu? atau, memang Akhtar punya kepribadian ganda.. hiii.. saya lebih ngeri jika Akhtar punya kepribadian ganda daripada diganggu jin. Kemudian kami jalan-jalan dengan riang, dan syukurlah, sehabis jalan-jalan dia ngantuk dan langsung tidur.
DaNil,seandainya memang benar kerasukan, penyelesaiannya harus dengan cara syar'i. yaitu dengan cara yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, Ruqyah. Bacakan ayat-ayat suci al-Qur'an.Cegah hal-hal yang haram. Dan senantiasalah berdo'a kepada Allah akan kebaikan keluargamu. Jauhkan dari rumahmu barang-barang yang mendekatkan kepada kesyirikan. Semoga Allah memberikan pertolongan.Amien
BalasHapusAbu Najiyah