Kamis, November 30, 2006

Hati-hati sama Televisi

Setelah sebulan lebih sibuk sekali dengan Shifa, akhirnya hari ini bunda sempat nulis juga :)... berikut tulisannya.


Dua hari lalu saya membaca koran, ada berita tentang anak yang menjadii korban smack down. Seiring berjalannya waktu ternyata berita itu hanyalah puncak gunung es, karena masih banyak korban-korban smack down. Ada yang patah tangan, memar plus jahitan di wajah. Bahkan ada yang gegar otak ataupun meninggal.

Dari dulu saya sama sekali tidak suka dengan acara gulat bebas ala Amrik yang ditayangkan di Lativi itu. Karena saya tidak suka kekerasan dan tidak tega melihat orang berdarah-darah kesakitan. Meskipun ada yang bilang kalo itu hanya rekayasa, tidak beneran. Tapi tetap saja saya bisa menikmati acara itu. Tidak mutu, tidak mendidik. Tidak ada nilai positifnya sama sekali, selain mengajarkan alam bawah sadar kita untuk menyelesaikan permasalah dengan kekerasan. Sekitar tahun 90-an acara itu pernah ditayangkan. Malahan di beberapa stasiun TV. Tapi efeknya tidak seheboh ini. Apa karena zaman makin edan ya..???

Makanya saya bener-bener ekstra hati-hati berteman dengan kotak ajaib itu. Terutama untuk Akhtar, anak saya. Karena anak-anak sangat suka meniru apa yang dilihat dan didengarnya. Sebenarnya TV bisa jadi teman yang baik kalo saja acaranya adalah edutainmen. Semisal Dora The Explorer, Blues Clues. Tapi acara itu sangat terbatas sekali di dunia pertelevisian kita. Alhasil saya putar VCD edutainmen kalo acara bermutu untuk anak-anak sudah habis jam tayangnya, misalnya Barney, Twinnies, Baba (VCD hadiah dari susu instan Akhtar). Itupun saya masih selalu mendampinginya menonton.Terus terang, kalo ada Akhtar di depan TV, semua harus mengalah. Tidak ada sinetron, tidak ada film ataupun acara yang tidak mendidik.

Lho, di TV kan masih banyak kartun lainnya??? Kartun memang banyak, tapi gak semua tata bahasanya, prilaku karakternya bagus untuk anak kita. Tidak semua kartun untuk anak-anak. Banyak kartun-kartun yang anti sosial, misalnya Sincan, Tom & Jerry, Sponge Bob. Tata bahasa kartun yang tersegmen untuk anak-anak pun terkadang tidak bagus, misal kata-kata ‘bodoh’.

Lho, kan ada sinetron untuk anak-anak??? Sinetron yang pemainnya anak-anak dan ABG sih banyak. Tapi kalo sinetron dengan cerita yang yang benar-benar untuk anak-anak……yang mana, ya?? Banyak diantara sinetron yang bintang filmnya anak-anak, isinya tentang permusuhan bahkan bunuh-bunuhan. Mungkin salah satu acara non sinetron yang pas buat anak adalah “Si Bolang”.

1 komentar:

  1. Anonim12:15 PM

    Кажется, это подойдет.

    BalasHapus