Selasa, Desember 05, 2006

Kembalikan Akhtar-ku yang dulu! (3)

Senin malam kita sampai ke Malang. Perjalanan cukup lama karena harus lewat Krian karena jalan raya porong ditutup akibat ada demo.
Sekitar jam 8 kita dipanggil masuk biat periksa. Pikiran kami penuh optimisme karena miripnya ciri-ciri penyakit Akhtar dengan flu perut.
Tetapi tanpa disangka-sangka, ternyata setelah diperiksa dengan stetoskop, sang dokter langsung menyuruh Akhtar untuk opname. Katanya kondisinya sudah parah. Nafas sesak, perut kembung, badan lemas, bibir pecah-pecah, dan bagian pantat luka-luka sudah cukup membuktikan kalau penyakitnya campur-campur katanya. Kami langsung syok mendengar kalau Akhtar harus opname secepatnya, kami kira hanya akan diberi obat dan bisa pulang ke rumah. Saya ingin mencoba melawan perkataan dokter, awalnya saya mau menyanggah kalau perut kembung itni kebetulan aja, biasanya tidak kok. bibir pecah-pecah itu bukan bibirnya yang pecah, tapi sisa-sisa susu yang menempel. Tapi setelah dipikir lagi, biarlah.. mungkin dokternya memang benar.

Jadilah selasa pagi Akhtar mulai ngamar di RS Siti Hajar Sidoarjo. Setelah melewati coblos sana-coblos sini, dan di rontgen, memang ada radang paru-paru. Mungkin karena Ayah dan Bundanya dulu waktu kecil juga gitu. Tapi tentang penyakit utamanya juga belum diketahui. Yang jelas dari hasil tes laborat semua negatif, kecuali terbukti ada bakteri di kotorannya.

Tapi hasil ngamar setengah hari cukup membuat kami lega. Akhtar sudah mau duduk dan tidak teriak-teriak ketakutan lagi. Cuman sekarang dia sering melihat pesawat dan mobil-mobil di dalam kamar. "Ada pesawat...Lho pesawatnya hilang", katanya sambil melihat ke atas kamar. "Itu..itu mobilnya..., kakeknya naik mobil", sambil menunjuk ke ruang kosong di kamar. Hiii... mungkin dia lihat ada jin yang sedang menghiburnya dengan pesawat dan mobil-mobilan. lebih baik begitu, daripada ternyata dia berhalusinasi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar