--Free : animated gif, sound effect, wallpaper, font, tattoo, walpaper, jobs, and much more..
----To let you know every moment that can be inspiring your life
--Found a lot of tips about food, lifestyle and much more .... to be Living in healthy life
----Kirim surat untuk president !
Minggu, Desember 31, 2006
FREEWARE ! FREEWARE ! ... Hippocolor 1.1
Jumat, Desember 29, 2006
Pampers bayi cewek harusnya beda
Dari pengamatan saat Shifa pake pampers, pasti bagian tengah ke belakang aja yang berfungsi menampung air. Bagian tengah ke depan, walau sampai yang belakang bocor (karena gak muat lagi), kering kerontang. Gak berfungsi sama sekali. Mestinya pampers untuk cewek beda dengan yang untuk cowok deh. Apalagi untuk bayi yang belum bisa duduk apalagi jalan. Harusnya diperbesar penyerap yg bagian belakang, dan dikurangi yang bagian depannya.
Akhtar lepas pegangan 2-3 langkah
Hasilnya cukup menggembirakan, Akhtar sudah mulai berani lepas dari pegangan dan jalan 2-3 langkah. Juga sudah mulai bisa ambil barang dilantai sambil berdiri dan menunduk kebawah, yang dulunya kaku-kaku kayaknya memang sudah benar-benar hilang. Alhamdullilah.
Selasa, Desember 26, 2006
Control Segienam di VB
Insyaallah akan minggu ini jika tidak ada pekerjaan lain yang 'mengganggu'.
Sabtu, Desember 23, 2006
Gagal menutup kuliah dengan 'What Next'
Kemarin adalah hari terakhir kuliah semester ini. Jadi pertemuan beberapa kuliah terakhir adalah di minggu ini. Sayang, rencana saya untuk menutup kuliah dengan 'What Next' tidak tersampaikan karena lupa, lagi banyak pikiran soalnya. Ingatnya barusan aja hiks..
Kamis, Desember 21, 2006
Web GIS with MapServer
mungkin bisa menggunakan open source yang cukup terkenal ini yaitu MapServer (http://mapserver.gis.umn.edu)
Yang ingin mencoba sudah disiapkan bundel instan-nya. Yang selain dari website tadi, dapat juga mengambil dari http://if2.ubaya.ac.id/~daniel/ms4w.zip (diambil dari webnya mapserver+dimodifikasi sedikit agar lebih mudah pakenya).
Senin, Desember 18, 2006
Jebakan Toko Barang Elektronik
Minggu, Desember 17, 2006
Akhtar belajar jalan (lagi)
Jumat kemarin Akhtar kontrol ke dokter sekalian juga ambil hasil Lab-nya Akhtar tentang kultur darah, urine, dan feses. Hasilnya semuanya negatif, hanya infeksi saluran kencing, tapi itu sudah diobati saat diopname dulu. Penyebab tidak bisa jalannya sendiri kalau kata dokter akibat trauma psikis. Dulu karena kakinya pernah lemas saat ia sakit pernah mau jatuh dan itu menyebabkan trauma. Sementara di sisi pengobatan yang 'lain', 'sisa tempelan' yang masih ada di kaki sudah diambil hari Rabo dan Kamis oleh dua orang yang berbeda.
Hari kamis siangnya dia sudah bisa bangun duduk dari tidur. Hari Jumat dia sudah mau jalan sambil ditetah dan berdiri dengan berpegangan pada sesuatu. Hari Sabtunya meningkat lagi, dia yang minta berdiri terus jalan ditetah. Dan saat main-main dia sempat tanpa sadar beberapa kali berdiri tanpa berpeganan apa-apa. Selain perkembangan kaki, ngomongnya juga sudah pintar dan cerewet lagi seperti dulu. Alhamdullilah Akhtar sudah kembali seperti dulu.
Kamis, Desember 14, 2006
Ayat Kursi
Salah satu yang harus selalu dibacakan adalah Ayat Kursi, disamping Al Fatihah, Al Ikhlas, AlFalaq, An Nas, surat Yasin, Shalawat,dan beberapa Doa para Nabi.
Berikut adalah tentang bacaan dan manfaat Ayat Kursi, diambil dari www.organisasi.org.
Bacaan sesuai terjemahan biasa dari huruf arab ke huruf latin :
ALLAHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUMU. LAA TA'KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDHI. MAN DZAL LADZII YASFA'U 'INDAHUU ILLAA BI IDZNIHI. YA'LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHALFAHUM. WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN 'ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI'A KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDHA. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL 'ALIYYUL AZHIIM.
Bacaan sesuai terjemahan sesuai lafal dari huruf arab ke huruf latin :
ALLOHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QOYYUM. LAA TA'KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDH. MAN DZAL LADZII YASFA'U 'INDAHUU ILLAA BI IDZNIH. YA'LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHOLFAHUM. WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN (dengung) 'ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI'A KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDH. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL 'ALIYYUL AZHIIIM.
Artinya :
Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur KepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang meraka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS : Al-Baqarah : 255)
Keutamaan, kegunaan, manfaat, syafaat, keajaiban, keistimewaan dari ayat kursi surat al-baqoroh ayat 255 antara lain adalah :
- Dapat mendatangkan hajat bila dibaca 100 kali pada waktu tengah malam setelah melakukan shalat sunat hajat.
- Dapat mengusir, menghilangkan dan menghindar dari gangguan jin, syetan/setan, makhluk ghoib, makhluk halus dan sebangsanya serta gannguan dari orang-orang zhalim. Bacalah ayat kursi pada setiap permulaan siang dan malam hari.
- Menyembuhkan orang gila dan kerasukan/kesurupan dengan cara membaca 11 kali pada orang gila dengan sambil ditiup-tiupkan.
- Penyembuhan segala macam penyakit dengan menulis ayat kursi pada wadah air minum seperti gelas, mangkuk, cangkir, kendi, piring, dan lain-lain.
Selasa, Desember 12, 2006
'google earth'nya orang-orang 'pinter'
Yang hebat mungkin adalah kekuatan di belakang mereka, yang bisa tahu dengan cepat kondisi suatu tempat. Dalam bayangan saya sih mungkin caranya ada 2 macam. Yang pertama, ada semacam informan yang bisa dikirim atau dihubungi dengan cepat untuk melihat lokasi tertentu kemudian memberikan informasi tadi ke orang-orang pinter tadi. Untuk ini maka perlu suatu jaringan transportasi atau komunikasi yang sangat cepat. Sedang cara kedua, tidak perlu pergi kemana-mana, karena sudah ada database peta yang canggih semacam google earth yang selain lokasi, didalamnya juga memuat siapa saja yang 'menempati'lokasi tadi. Sementara saya belum bisa bayangin cara lain selain dua tadi. Nanti deh, kalau pas ketemu salah satu dari mereka, mau saya ajak ngobrol tentang 'teknologi' yang dipakai :)
Diare Bukan Diary
Berikut adalah berbagai penyebab diare, antara lain:
Virus (penyebab diare tersering dan umumnya karena Rotavirus): Berak-berak air (watery), berbusa, tidak ada darah lendir, berbau asam.
GE ( flu perut) terbanyak karena virus.
Bakteri: Berak2 dengan darah/lender, sakit perut à Memerlukan antibioka sebagai terapi pengobatan.
Parasite(Giardiasis): Berak darah+/- dan lendir, sakit perut à perlu antiparasite
Anak sedang terapi dengan pemakaian antibiotika: Bila diare terjadi saat anak sedang dalam pengobatan antibiotika, maka hubungi dokter anda.
Alergi susu: Diare biasanya timbul beberapa menit atau jam setelah minum susu tersebut. Biasanya pada alergi susu sapi dan produk-produk yang terbuat dari susu sapi.
Infeksi dari bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain, misalnya infeksi saluran kencing, infeksi telinga, campak dll.
Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh serangga atau kontaminasi oleh tangan yang kotor.
Bermain dengan mainan yang terkontaminasi, apalagi pada bayi sering memasukan tangan/ mainan / apapun kedalam mulut. Karena virus ini dapat bertahan dipermukaan udara sampai beberapa hari.
Pengunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan benar
Pencucian dan pemakaian botol susu yang tidak bersih.
Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar atau membersihkan tinja anak yang terinfeksi, sehingga mengkontaminasi perabotan dan alat-alat yang dipegang.
Pengobatan untuk diare yang seperti ini ditujukan untuk mengobati gejala yang ada, mencegah terjadinya dehidrasi atau kurang cairan dan meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh. Biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah lebih kurang 14 hari, dimana diare makin berisi dari air ( watery) mulai berampas, berkurang frekuensi nya dan sembuh.
Pengobatan bukan memberi obat untuk menghentikan diare, karena diare sendiri adalah suatu mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan kontaminasi makanan dari usus. Mencoba menghentikan diare dengan obat seperti menyumbat saluran pipa yang akan keluar dan menyebabkan aliran balik dan akan memperburuk saluran tersebut.
Pemberian makanan seperti biasa dan minuman / cairan yang cukup saja juga dapat mempercepat proses penyembuhan. Penanganan yang terbaik adalah tetap memberikan makanan dan minum (ASI) seperti biasa. Bila sudah disertai muntah berikan memberikan pedialyte ( oralit unutk anak2 dengan beberapa rasa) sebagai pengganti cairan. Kurangi makanan yang mengandung terlalu banyak gula. Anak kita harus kembali ke makanan padatnya dan atau susu formulanya/ASI. Karena sel2 usus yang dirusak oleh virus memerlukan nutrisi untuk pembentukan kembali.
Untuk mencegah diare:
Teruskan pemberian Air Susu Ibu (ASI)
Kebersihan dan gizi yang seimbang untuk pemberian makanan pendamping ASI setelah bayi berusia 4 bulan.
Cuci tangan sebelum makan atau menyediakan makanan untuk si kecil.
Menjaga kebersihan dari makanan atau minuman yang kita makan dan perabotan makan ataupun alat bermain si kecil.
Rasanya kita perlu membawa anak kita ke dokter kalo dia mengalami diare disertai salah satu atau salah dua dari beberapa poin berikut:
Diare disertai Darah à perlu pengobatan spesifik dengan antibiotika.
Adanya tanda-tanda DEHIDRASI ( tidak ada air mata ketika menangis, kencing berkurang atau tidak ada kencing dalam 6-8 jam, mulut kering)
Adanya panas tinggi (>=38.5C) yang tidak turun dalam 2 hari.
Muntah terus menerus, makanan / asi tidak bisa masuk.
Adanya sakit perut - kolik à pada bayi akan menangis kuat dan biasanya menekuk kaki, keringatan dan gelisah.
Senin, Desember 11, 2006
Keajaiban Dunia
Tapi paling tidak borobudur masih termasuk keajaiban dunia, seperti yang ada pada daftar keajaiban dunia dibawah. Diambil dari www.wonderclub.com
DAFTAR KEAJAIBAN-KEAJAIBAN DUNIA :
Akhtar-ku Sudah Kembali (??)
Sabtu, hari ini Akhtar bener-bener sudah boleh pulang. Kedua dokter yang menanganinya sudah kasi ijin. Tadi pagi, dokter bagian fisioterapi visite. Tapi belum bisa mastikan kenapa Akhtar mengalami degradasi, karena salah satu kakinya masih ada jarum infuse.
Siangnya, kamar Akhtar jadi agak rame. Pas dia lagi asyik-asyiknya makan roti marie…tiba-tiba teman-teman Ayah sesama dosen datang. Tapi itu, Ayah lagi di rumah nunggu yangkung-yangti-nya datang dari Solo. Ya..udah kita asyik ngobrolin Akhtar. 5 W dan 1 H deh pokoknya. E..yang diobrolin tau-tau mengkeret dan sesengukan. Gak mau dirasani kali, ya. Atau agak syok, karena tiba-tiba banyak orang.
Sekitar jam 7 malam kita baru ‘cek out’. Pas mau ‘cek out’, Opa-nya datang dari Mojokerto, naik motor…lagi. Thank’s,
Wah,entar jadi rame deh di rumah ada yangkung-yangti (mertua saya) dan ada opa (papa saya). Tapi oma-nya gak ada, soalnya lagi jaga Shifa di Mojokerto
Akhirnya, malam ini Akhtar tidur di rumah. Meskipun belum sepenuhnya kembali seperti dulu, misalnya dia masih belum bisa jalan lagi, tapi sudah banyak kemajuan yang didapat. Akhtar jadi lebih gemuk. Dari 9-10 kilo naik jadi 12-13 kiloan. Sampai-sampai saya berpikir, apa karena dia mau jadi gemuk ya..makanya diare..?? Sebab, kata orang kalo anak panas atau diare itu tandanya dia mau pinter. Kalo memang bener kenapa pake acara masuk RS segala, ya?? Bikin spaneng… ihik L. Kemajuan lainnya, bibir Akhtar gak tebal dan pecah-pecah lagi, seperti panas dalam gitu. Biasanya kulit bibir yang menebal dan pecah-pecah itu akan ‘nglenthek’. Trus, bibirnya jadi bagus. Tapi gak lama kemudian menebal dan pecah-pecah lagi. Ya, mungkin memang karena panas dalam. Cuma saya gak tau bagian mana yang kena. Berhubung waktu di-opname dapat suntikan antibiotic, makanya yang luka-luka itu jadi sembuh kali ya. So, bibirnya gak pecah-pecah lagi. Selain itu, Akhtar sekarang doyan makan. Ya bubur, ya mie, ya roti, ya biscuit. Pokoknya makan terus. Biasanya??? Ehm, susah banget…malahan gak mau. Makanya, saya kasi pediasure. Biar mahal asal bergizi.... :)
Harapan kami semoga ‘drama’ ini hanya sampai disini dan berakhir dengan happy ending. Akhtar gemuk, sehat, ceria dan bisa jalan lagi.
Terima kasih untuk rekan sekerja Ayah dan teman-teman angkatan 96, atas simpati dan empati-nya. Karena sahabat dan persahabatan adalah tak ternilai bagi kami. Makasi juga untuk my family untuk perhatian dan bantuan yang tak terbalas.
Kunjungan Di Jum’at Malam
Sebenernya sudah dari hari jum’at dokter bilang kalo Akhtar besok dah boleh pulang, nanti infusnya bisa dilepas. Tapi saya masih ragu, karena hasil tes ‘mantox’nya belum keluar. Tes mantox itu untuk ngetes apakah ada penyakit paru-paru atau tidak.
Sorenya, dia sudah tidak diinfus lagi. Hanya jarumnya saja yang masih nempel supaya mudah untuk menginjeksi obat. Sore itu juga dia bisa BAB dan tidak sembelit seperti yang saya khawatirkan.
Alhasil, malamnya dia sudah gerak lebih bebas dan tidur lebih nyaman. Tes mantoxnya juga negatif. Jadi, Akhtar sakit apa dong….???
Sekitar jam 10.30 malam, ada kunjungan yang awalnya saya pikir hanya suster yang ngecek obat untuk besok. Ternyata yang visite adalah dokter yang selama ini kita tunggu. Dari awal masuk RS, saya sudah meminta untuk ditangani dokter tersebut. Hanya saja beliau tidak bisa visite karena suaminya juga baru opname. Jadinya, beliau hanya memantau laporan dari dokter lain yang visite Akhtar tiap pagi.
Salut untuk beliau, seorang professor tapi rendah hati. Tau nggak kata pertama yang beliau sampaikan selain salam, “ Ma’af”. Ya, beliau minta ma’af karena baru kali ini bisa visite. Padahal hanya satu kata “ma’af”, tapi efeknya terasa skali. Rasa kesal saya, karena Akhtar belum pernah ditangani secara langsung dari awal sampai mau pulang, jadi hilang. Cara beliau memberi penjelasan akan sakitnya Akhtar juga enak, komunikatif (tidak seperti dokter yang saya temui di
Jadi, diarenya Akhtar itu disebabkan oleh virus. Trus, paru-parunya kena bronciapnumonia, infeksi cabang saluran di paru-paru. Untuk kakinya, mungkin perlu fisioterapi. Mungkin juga Akhtar dah boleh pulang besok.
Malam ini Akhtar tidur tenang banget. Acara gebrak-gebrak kaki juga sudah jauh berkurang. Alhamdulillah
Jumat, Desember 08, 2006
Flu Perut
Berikut sekilas tentang flu perut, penyakit yang mungkin menyerang Akhtar,
Infeksi oleh virus dapat terjadi akibat penularan dan lewat makanan. Bayi dan anak akan sangat sering terkena infeksi virus, minimal 2 kali dalam setahun, dia akan mengalami gangguan akibat virus. Di saluran napas, reaksi ini dapat berupa pilek dan hidung tersumbat. Toksin yang dihasilkan virus dapat mengganggu saluran cerna sehingga menimbulkan gejala mulai dari mual, muntah, diare, mulas. Atau, bisa pula mengganggu fungsi usus sehingga pencernaan tidak sempurna dan dihasilkan banyak gas. Gejala demikian belakangan sering disebut sebagai flu perut atau gastroenteritis atau disingkat GE. Sementara apabila Toksin virus menimbulkan nyeri otot dan tulang, maka beredarlah dia menjadi penyakit yang disebut flu tulang.
Tidak ada obat yang dapat membunuh virus ini. Antibiotik pun tidak. Jika efeknya menjadi diare, ya dikasih obat diare dan tambahan elektrolit agar tidak dehidrasi. Jika efeknya menjadi suhu badan yang tinggi ya dikasih obat penurun panas. Untungnya virus tidak pernah bertahan hidup lama, karenanya serangan flu biasanya berakhir setelah 5 - 14 hari. Yang dibutuhkan penderita adalah istirahat dan minum yang cukup serta gizi yang baik untuk menghadapi demam tinggi yang menguras banyak energi dan cairan tubuh. Dan berita baiknya, setelah 3 tahun sistem imun anak akan meningkat dan kemungkinannya kecil untuk terjadi flu perut.
Kamis, Desember 07, 2006
Kembalikan Akhtar-ku yang dulu! (5)
Alhamdulillah, kondisi Akhtar mulai membaik. Suhu tubuhnya dah normal. Luka lecet seperti sariawan di (ma’af) pantat dan dubur berangsur sembuh. Hanya saja kaki kanannya, tempat jarum infuse di’cubles’
“Kalo yang ini kita sudah punya. Mycostatin,
“Bukan. Ini Myco-Z.” jawab Suster.
Karena sama-sama ‘Myco’nya, jadi saya pikir dua-duanya punya fungsi yang sama.
“O, kalo ini Mycostatin, salep buat bibir, Bu.” jelas Suster
“Iya, betul”
“Kalo Myco-Z ini buat dioleskan di dubur yang lecet.”
“O, gitu.” Hi..hi..hi.. fungsinya jauh sekali bedanya.
Rencana Kita VS Otoritas-NYA
Topik yang saya bahas kali ini agak ‘berat’ dan personal sekali. Tanpa niat menyinggung ataupun tendensi lainnya saya menceritakan hal ini. Pure ini pengalaman rohani saya. Lahir, jodoh, rizki dan mati adalah di tangan Tuhan. Tapi ada pertanyaan dalam diri saya, dimana campur tangan Tuhan saat teknologi semakin canggih sehingga kita bisa menentukan atau mungkin memilih kapan bayi kita lahir, jenis kelaminnya, atau bahkan susunan gennya.
Dulu saya berpikir bahwa kelahiran secara alami adalah kelahiran bayi ke dunia yang telah ditetapkan Tuhan kapan waktunya. Sedangkan untuk kelahiran bayi secara ‘sesar’ adalah kelahiran yang kita tetapkan sendiri waktunya. Sampai akhirnya, Saat saya hamil anak kedua, si cantik Shifa. Perkiraan melahirkan awalnya tanggal
Beberapa hari sebelum Idul Fitri, tanggal 19, saya memboyong anak saya ke Mojokerto. Rencananya, saya dan keluarga akan menetap disana sampai seminggu setelah Idul Fitri. Idul Fitri kemaren jatuh pada tanggal 24 Oktober 2006. Jumat, tanggal 20 adalah jadwal saya untuk kontrol ke dokter kandungan. Jadwal kontrol kali ini sudah mulai per minggu, karena mendekati hari ‘K’ (K=Kelahiran, :>). So, hari itu saya dan suami ke Sidoarjo untuk priksa.
Dan malam itu, saat di USG hasilnya diluar dugaan. Plasenta dalam kandungan membatu, sehingga malam itu harus segera di’keluar’
Saya masih harus menjalani tes untuk menentukan proses kelahiran dengan cara induksi ataupun ‘sesar’. Tes itu memantau denyut jantung bayi setiap kali Bundanya kontraksi. Ternyata denyut jantung sang bayi drop setiap kali saya kontraksi. Jadi tidak mungkin untuk menginduksi. Karena dengan induksi, rahim berkontraksi lebih ‘dasyat’ dari kontraksi normal. Makanya diputuskan untuk sesar malam itu juga, sekitar jam 11 malam. Kali ini kita yang menentukan kapan bayi ini lahir, pikir saya sekali lagi. Keluarga segera kami kabari, mereka syok. Hehm, jangankan mereka, saya sendiri syok. Sama sekali gak ada persiapan. Karena kita pikir masih 3 minggu lagi si bayi nonggol. Memang sih saya sudah tanya sana-sini dan membandingkan antara sesar dan alami. Tapi tetap saja saya syok, saudara-saudara.
Alhasil jam 12an saya sudah di ‘cubles’ sana-sini untuk persiapan oprasi. Rencana sesar jam 11 jadi molor jam 12, karena ruang oprasi masih dipakai untuk oprasi pengangkatan kandungan. Jam dua belas itu pun molor lagi hingga jam 1 malam. Deg, rasanya saya seperti ditunjukkan jawaban dari pertanyaan saya selama ini. Disinilah campur tangan Tuhan. Sebenarnya bayi saya bisa saja lahir hari Jumat sekitar jam 11 malam. Karena kita memang merencanakan oprasi sesar pada jam tersebut. Tapi ternyata tidak, sang bayi lahir hari Sabtu jam 1.45 dini hari. Ya, apapun cara kelahiran manusia di dunia, pasti ada campur tangan Tuhan didalamnya. Kita hanya bisa merencanakan, tapi tetap otoritas tertinggi ada pada-Nya.
Rabu, Desember 06, 2006
Kembalikan Akhtar-ku yang dulu! (4)
Sementara masih pakai antibiotik, obat diare dan obat kembung aja. Tes darah, urine, dan feses kemarin juga negatif semua, sehingga tadi pagi di ambil darahnya lagi buat di tes kultur ( kenapa gak sekalian sama yang kemarin yaa.. ). Hasil lainnya adalah dia jadi takut sama suster-suster. Suster masuk ruangan saja dia jadi ketakutan, karena seringnya diambil darah secara 'paksa'.
Di saat tidak sedang tidur, dia masih aja melihat sekeliling ruangan. Tadi dia lihat lilin didekatnya terus ingin niup-niup. Agak sore dia seperti kesurupan lagi. teriak-teriak dan nendang-nendang kesana kemari, padahal infusnya ada di kaki. Untuk menenangkannya, kami setelkan MP3 surat Yasin, dan membuat beberapa saat kemudian ia tenang kembali, tapi sambil ngomong.."ikut..ikut..". Saat ditanya "mau ikut siapa nak ?", "itu, ikut bapak.." Dia memang menyebut bapak untuk laki-laki separo baya. Dan dia memang sering 'klayu' kalau ditinggal pergi orang yang dikenalnya, tapi masak sih ia klayu sama yang 'menganggu'-nya...
Selasa, Desember 05, 2006
Apotik malas membuat obat ?
Akhirnya saya ke Barat lagi melewati gerbang tol dan masuk ke Apotik yang cukup rame di kanan jalan. Dengan pesimis saya serahkan resep dan bersiap menerima kata-kata "wah..tidak ada Pak". Tetapi lama ditunggu ternyata gak ada kata-kata tadi atau sejenisnya. Setelah 15 menitan, akhirnya obatnya jadi. Dan biayanya cuman Rp. 4000. Ohh.. ini kayaknya yang bikin obatnya susah didapat. Dan memang benar dugaan saya setelah ngobrol-ngobrol dengan apotekernya. Karena obatnya sangat murah, dan harus diracik agak lama, maka biasanya Apotek-apotek pilih bilang kalau tidak ada daripada menghabiskan waktu untuk membuat obat yang menghasilkan uang sedikit sekali...
Kembalikan Akhtar-ku yang dulu! (3)
Sekitar jam 8 kita dipanggil masuk biat periksa. Pikiran kami penuh optimisme karena miripnya ciri-ciri penyakit Akhtar dengan flu perut.
Tetapi tanpa disangka-sangka, ternyata setelah diperiksa dengan stetoskop, sang dokter langsung menyuruh Akhtar untuk opname. Katanya kondisinya sudah parah. Nafas sesak, perut kembung, badan lemas, bibir pecah-pecah, dan bagian pantat luka-luka sudah cukup membuktikan kalau penyakitnya campur-campur katanya. Kami langsung syok mendengar kalau Akhtar harus opname secepatnya, kami kira hanya akan diberi obat dan bisa pulang ke rumah. Saya ingin mencoba melawan perkataan dokter, awalnya saya mau menyanggah kalau perut kembung itni kebetulan aja, biasanya tidak kok. bibir pecah-pecah itu bukan bibirnya yang pecah, tapi sisa-sisa susu yang menempel. Tapi setelah dipikir lagi, biarlah.. mungkin dokternya memang benar.
Jadilah selasa pagi Akhtar mulai ngamar di RS Siti Hajar Sidoarjo. Setelah melewati coblos sana-coblos sini, dan di rontgen, memang ada radang paru-paru. Mungkin karena Ayah dan Bundanya dulu waktu kecil juga gitu. Tapi tentang penyakit utamanya juga belum diketahui. Yang jelas dari hasil tes laborat semua negatif, kecuali terbukti ada bakteri di kotorannya.
Tapi hasil ngamar setengah hari cukup membuat kami lega. Akhtar sudah mau duduk dan tidak teriak-teriak ketakutan lagi. Cuman sekarang dia sering melihat pesawat dan mobil-mobil di dalam kamar. "Ada pesawat...Lho pesawatnya hilang", katanya sambil melihat ke atas kamar. "Itu..itu mobilnya..., kakeknya naik mobil", sambil menunjuk ke ruang kosong di kamar. Hiii... mungkin dia lihat ada jin yang sedang menghiburnya dengan pesawat dan mobil-mobilan. lebih baik begitu, daripada ternyata dia berhalusinasi...
Senin, Desember 04, 2006
Kembalikan Akhtar-ku yang dulu! (2)
Dari segi medis, perjalanan bunda ke Malang kemarin memberi suatu harapan. Ada anak seorang teman yang pernah mengalami hal serupa. Ciri-cirinya sangat mirip. Yaitu badan panas. Maaf,kotorannya encer, baunya seperti bau pepaya. maaf lagi, dan di bagian lobang anusnya luka-luka. Kaki-kaki lemas dan tidak bisa dipakai buat jalan. Ternyata terkena adalah empedunya, dan sakitnya disebut Flu Perut. Anak ini ditangani oleh seorang Dokter di Malang dan saat ini sudah bisa jalan lagi. Dilihat dari ciri2 yang mirip sakitnya Akhtar, kami putuskan hari ini untuk kesana..
Sabtu, Desember 02, 2006
Kembalikan Akhtar-ku yang dulu!
Suatu cerita yang pada awalnya sengaja tidak dimasukkan dalam blog ini, karena menyedihkan dan belum tahu bagaimana akhir kisahnya.
Yaitu tentang sakitnya Akhtar. Bermula dari sakit panas yang kami anggap biasa, karena bersamaan dengan tumbuhnya gigi taringnya.
Setelah panasnya tidak reda-reda, dia mulai merasakan sakit saat berjalan, sampai hari ini, dia jadi seperti takut untuk berdiri. Tapi ada satu hal lagi yang membuat kami seperti kehilangan anak kami. Yaitu Akhtar sekarang menjadi bukan dirinya yang dulu. Suka teriak-teriak, suka marah-marah, suka ngambek, dan lempar-lempar benda. Seakan seperti kerasukan ( yang pernah saya ceritakan disini ) tetapi berlangsung terus menerus. Saya lebih senang dia benar-benar kerasukan atau menjadi seperti ini karena penyakitnya, daripada memang dirinya sudah berubah seperti sekarang.
Jadi sakitnya Akhtar jika dipisah-pisah ada 3 yaitu : panas tinggi, tidak bisa jalan, dan berubah jadi liar.
Berbagai cara sudah kami tempuh untuk kesembuhannya. dari segi medis dia sudah di tes laboratorium 4 kali. Satu untuk ngecek apakah kena tipes atau tidak, satu untuk ngecek apakah dia demam berdarah atau tidak. Keduanya hasilnya negatif. Kemudian satu tes laboratorium yang saya cancel gagal mengambil darah anak saya (sampai jarumnya keluar masuk dan diongkek-ongkek), dan satu tes paling lengkap di pagi hari ini. Semoga tes terakhir ini memberikan pencerahan tarhadap sakitnya Akhtar.
Dari segi non medis, juga sudah kami usahakan. Pertama mengecek apakah ada otot-ototnya yang salah. Saya periksakan Akhtar ke seorang tukang pijat di daerah Candi Sidoarjo, hasilnya secara ilmu ke-otot-an, kaki Akhtar normal-normal saja. Yang kedua kami datang ke pengobatan Alternatif di daerah Juanda. Waktu diperiksa, sang Ustad sempat berkata "masyaallah".. tapi dia hanya memberi penjelasan kalau memang ada yang menempel pada diri Akhtar dan saat ini badan Akhtar sakit semua, dan kami disiruh melihat perkembangannya selama 3 hari. Setelah 2 hari dari saat ke Ustad tadi, ternyata tidak ada perkembangan berarti, dan tadi pagi kami ke Kiai di daerah Buduran, Sidoarjo. Oleh Pak Kiai Akhtar diberi air mineral yang sudah didoakan tapi beliau tidak menjelaskan apa-apa tentang penyakitnya. Mungkin beliau sengaja tidak menjelaskan biar kami tidak terlalu khawatir.
Ada juga sih, saat-saat Akhtar menjadi seperti dulu, ceria dan pintar, badan tidak panas, tapi tetap tidak bisa jalan. Kebanyakan saat-saat normal ini terjadi jika kita dalam perjalanan atau pas sengaja jalan-jalan untuk menyenangkan Akhtar. Yang paling sering adalah kita jalan-jalan di Giant Sidoarjo. Dia sangat senang naik troli belanja yang berbentuk mobil-mobilan. Nah, biasanya saat naik mobil troli tadi, dia menjadi Akhtar kami yang dulu...
Maaf pada teman-teman di Pemkot karena tidak bisa mendampingi di saat-saat genting rapat dengan Dewan. dan Terima kasih atas semua dukungannya.
Maaf juga kepada para Mahasiswa yang kelasnya sengaja kukosongkan karena harus merawat Akhtar. Terima kasih pada rekan-rekan Dosen, juga atas dukungannya dan mau menggantikan di kelas saya. Semoga sebentar lagi ada pencerahan dan saya akan melanjutkan tulisan ini dengan berita yang gembira..semoga...
Kamis, November 30, 2006
Hati-hati sama Televisi
Setelah sebulan lebih sibuk sekali dengan Shifa, akhirnya hari ini bunda sempat nulis juga :)... berikut tulisannya.
Dua hari lalu saya membaca koran, ada berita tentang anak yang menjadii korban smack down. Seiring berjalannya waktu ternyata berita itu hanyalah puncak gunung es, karena masih banyak korban-korban smack down.
Dari dulu saya sama sekali tidak suka dengan acara gulat bebas ala Amrik yang ditayangkan di Lativi itu. Karena saya tidak suka kekerasan dan tidak tega melihat orang berdarah-darah kesakitan. Meskipun ada yang bilang kalo itu hanya rekayasa, tidak beneran. Tapi tetap saja saya bisa menikmati acara itu. Tidak mutu, tidak mendidik. Tidak ada nilai positifnya sama sekali, selain mengajarkan alam bawah sadar kita untuk menyelesaikan permasalah dengan kekerasan. Sekitar tahun 90-an acara itu pernah ditayangkan. Malahan di beberapa stasiun TV. Tapi efeknya tidak seheboh ini. Apa karena zaman makin edan ya..???
Makanya saya bener-bener ekstra hati-hati berteman dengan kotak ajaib itu. Terutama untuk Akhtar, anak saya. Karena anak-anak sangat suka meniru apa yang dilihat dan didengarnya. Sebenarnya TV bisa jadi teman yang baik kalo saja acaranya adalah edutainmen. Semisal Dora The Explorer, Blues Clues. Tapi acara itu sangat terbatas sekali di dunia pertelevisian kita. Alhasil saya putar VCD edutainmen kalo acara bermutu untuk anak-anak sudah habis jam tayangnya, misalnya Barney, Twinnies, Baba (VCD hadiah dari susu instan Akhtar). Itupun saya masih selalu mendampinginya menonton.Terus terang, kalo ada Akhtar di depan TV, semua harus mengalah. Tidak ada sinetron, tidak ada film ataupun acara yang tidak mendidik.
Lho, di TV
Lho,
Selasa, November 28, 2006
Cemburu pada Adik baru
Adakalanya juga dia seperti sayang pada adiknya. Misal waktu dia main sama ayah, tiba-tiba adik menangis, dia ngomong "yah.. adiknya nangis.. digendong dulu".
Berikut adalah langkah-langkah yang seharusnya dilakukan agar anak kita tidak cemburu kepada adiknya. Diambil dari babyparenting.about.com dan www.minti.com.
- Selama adik di perut bunda, bangun rasa memiliki dan rasa exciting kepada kehadiran sang adik kelak. Bahwa nanti kakak bakal punya teman main, nanti kakak akan mengajari ini itu pada adik, dan sebagainya.
(Akhtar sangat senang menciumi perut bunda-nya, sambil ngomon "sun..adik..muahh", tapi sampai sekarang belum pernah cium adiknya yang sudah lahir, takut katanya :) )
- Saat bayi lahir, berikan hadiah untuk sang kakak. Biasanya, kado-kado datang untuk adiknya saja, dan ini bisa memicu rasa cemburu.
- Libatkan kakak sesering mungkin dalam hal merawat bayi. Mengambilkan bedak, popok, dan baju ganti menjadikannya seperti dibutuhkan. Jangan lupa menunjukkan rasa bangga dan terimakasih akan hasil kerjanya. Juga tunjukkan bahwa adiknya sangat berterima kasih kepada kakak.
- Orangtua biasanya tidak menjadi melupakan sang kakak. Tapi pastikan juga keluarga-keluarga yang lain dan tamu-tamu juga tidak melupakan sang kakak. Ceritakan tentang bagaimana sang kakak saat membantu merawat adik. Meskipun tamu-tamu mungkin tidak terlalu memperhatikan, tapi jika cerita ini didengar oleh kaka akan sangat membanggakan.
- Sebisa mungkin jangan menjadikan adik sebagai alasan. Misal jika kakak minta diambilkan sesuatu sementara kita masih repot dengan adik, jangan katakan "Bunda masih repot ganti popok adik ini lho!", lebih baik kalimatnya diubah semisal "Iya bunda ambilkan segera setelah selesai ganti popok adik ya.. Abangnya mau nunggu sebentar kan?"
- Selalu berikan pelukan, usapan, dan ciuman sambil berkata kalau kita sayang sama kakak. Akan lebih baik lagi jika hal ini dilakukan lebih sering dibanding saat sebelum adik lahir. Hal ini mungkin terlihat mudah, tapi sering terabaikan saat kita sibuk dengan bayi.
- Jangan membanding-bandingkan antara kakak dan adik, apalagi membuat seakan yang satu lebih baik dari yang lain. Buat kedua-duanya meskipun berbeda tapi sama-sama spesial.
Minggu, November 26, 2006
Anak kami kemasukan jin ?
Tapi lama-kelamaan Akhtar jadi uring-uringan sambil teriak-teriak. Yang saat itu menjaga Akhtar (opa-nya) jadi bingung Begini salah begitu salah. Minta begini dan begitunya sambil teriak-teriak, kalau tidak dituruti teriak-teriak, kalau dituruti yang barusan dia minta ditolak. Misal minta dipindah ke kursi, setelah diangkat, dan mau ditaruh, dia teriak "Gak Mau di Kursi!" . "Minum, minta susu!" setelah diambilkan susu, dia teriak"Gak mau!". Aneh, seperti seakan-akan ada 2 kepribadian dalam dirinya. Ada bagian dirinya yang mau minum susu, saat botol susu siap ditangan dan mau dimasukkan mulut, tiba-tiba ada bagian yang menolak minum dan ingin menyingkirkan botol jauh-jauh.
Kebetulan datang guru ngaji, dan diperailahkan duduk di ruang tamu. Karena kami semua berpikiran sama ( siapa tahu Akhtar ada yang ganggu), Akhtar diajak ke depan maksudnya biar dilihat oleh guru ngaji. Tapi belum sampai keluar ruang dia sudah meronta-ronta dan teriak-teriak "Tidak mau! tidak mau!". Kemudian sang guru ngaji minta air segelas, untuk didoakan. Setelah itu kami usapkan air tadi ke seluruh badannya. Akhtar menjadi agak tenang dan beberapa saat kemudian tertidur.
Tapi selang beberapa menit setelah guru ngaji pulang, Akhtar terbangun dan teriak-teriak lagi. Kebetulan Saya sama Bunda-nya Akhtar mau keluar belanja. Akhtar mau kami ajak, biasanya kalau jalan-jalan dia jadi senang dan melupakan sakitnya. Saat kami ajak, tidak seperti biasanya dia tidak mau. Tapi saya yakin kalau Akhtar pasti mau, dia tidak pernah menolak jalan-jalan dengan orangtuanya. Kami pura-pura pergi dan menuju pintu, Akhtar teriak "Ikut!", tapi setelah kami berbalik dia teriak "Gak mau ikut! gak mau ikut". Saya semakin yakin kalau ada yang lagi mendompleng di tubuh Akhtar. Tubuhnya langsung saya angkat dan saya bawa keluar. "Ayah tahu kalau bener Akhtar pasti mau ikut! Siapa sih yang gak mau ikut ini!" Kataku agak keras didepan muka Akhtar.
Di halaman depan dia meronta-ronta lagi tidak mau ikut dan minta pindah digendong Opa-nya. Saya yang tetap yakin kalau Akhtar mau ikut, terus saja menstarter dan mengeluarkan mobil dari garasi. Begitu mobil mau meninggalkan rumah, Akhtar berpaling ke mobil dan ngomong ngomong pelan "Mau ikut..". Sejurus kemudian Opa-nya segera memasukkan Akhtar ke mobil. Tetap saja ada bagian yang meronta tidak mau. Akhirnya Akhtar duduk disamping bunda, dan mobil melaju. Ajaib! segera setelah itu dia tersenyum dan berkata-kata dengan ceria... seperti Akhtar kami yang biasanya...
Apa jin tidak suka naik mobil kali ya? atau, jika bukan karena diganggu, memang sakit panas ini menyebabkan dia begitu? atau, memang Akhtar punya kepribadian ganda.. hiii.. saya lebih ngeri jika Akhtar punya kepribadian ganda daripada diganggu jin. Kemudian kami jalan-jalan dengan riang, dan syukurlah, sehabis jalan-jalan dia ngantuk dan langsung tidur.
Jumat, November 24, 2006
10 reaksi programmer
Well, untuk mengingat-ingat kembali tentang joke tadi, inilah 10 reaksi programmer ketika tahu programnya error:
Daun seharga motor
Rabu, November 22, 2006
can child see ghost ?
Saya sendiri percaya ada orang yang bisa melihat jin dan saya pernah membaca juga kalau binatang dan bayi juga bisa. Meski menurut saya masih kurang jelas penjelasannya, tapi salah satunya ada di http://theshadowlands.net berikut :
The existense of ghosts has been debated for centuries. It is only in modern times with technology having advanced to it's current stage that we may now capture on film and audio what many believe to be images of the supernatural. The questions of why some can and yet others cannot see or sense the presense of these entities has been contested with numerous theories both for and against the subject of spirits. One such cause for speculation is do our children see and sense what many adults either cannot or will not see?
One theory is that children have not had years to adjust their thinking and have not had the time to train themselves as to what to accept or not accept as reality like adults have. Adults program their thinking and consequently refuse certain images, noises, and feeling as real simply
because in our minds we cannot accept impossible or unproven science.
Some parents unknowingly start to teach and train their children at a very young age to block these images. They do it out of protection and misunderstanding of the situation. How many parents have tucked their little ones back into bed with the words that they thought were reassuring; there are no such things as ghosts, you just had a bad dream, it wasn't real, it
was just your imagination? I think most parents are guilty of this including myself. How many parents are guilty of telling their children that their imaginary friend is not real, maybe not realizing that not only is that friend real but a ghost? I am sure it has happened before. Do you ever wonder if any of those bad dreams, those images seen in the night, those imaginary friends how many may actually be ghosts that for whatever reason have shown themselves to a child?
When we tell our children it was just a bad dream we may inadvertently teaching them to mistrust what they may have actually be seeing. Eventually training themselves to block what they have been taught cannot be real. Where as the opposite side of this theory; the parent who teaches their children that sometimes for whatever reason, a spirit may linger after death,
is leaving a space in that child to be able to accept the vision, the noise or the feeling of the supernatural. Could this be why some people are able to accept the supernatural with an open mind and yet others cannot? Does the door get shut at childhood or can it remain open? This is just one of the may theories used to explain why children see more of the supernatural world then adults do.
only you, God, and google know...
Yang jelas :
Jumat, November 17, 2006
Myths about baby's sex
Curious about the sex of the tiny tenant who’s been subletting your uterus for
the past nine months? You’re not alone. Since the beginning of time, expectant
parents have tried to guess whether the baby they are carrying is a boy or a girl.
Here’s the scoop on seven of the most prevalent myths about predicting the sex
of your baby.
1. “A heartrate of less than 140 beats per minute means that you’re
having a boy while a heartrate of over 140 beats per minute
means that you’re having a girl.” Although this particular myth has been
kicking around for decades, there’s only one study on the books that
supports it: a 1993 study at the University of Kentucky that concluded that
the fetal heartbeat could be used to correctly predict the sex of 91% of male
fetuses and 74% of female fetuses. Every other study conducted before or
since has reached the exact opposite conclusion – that the fetal heartrate
can’t be used to predict the sex of your baby.
2. “If you’re carrying your baby high, it’s a girl. If you’re carrying your
baby low, it’s a boy.” If you’ve managed to get through nine months of
pregnancy without having someone predict the sex of your baby based on
the shape of your belly, count your blessings! Many people still lend credence
to a rather sexist bit of English folk wisdom that states that boys are carried
down low and out front because they need greater independence while girls
are carried up high and across their mother’s body because they need greater
protection – the origin of this particular sex prediction myth.
3. “If you are experiencing severe morning sickness, you’re having a
girl.” Theories such as this one have been tossed around for years, but a
recent study added more fuel to the fire. Swedish researchers discovered
that 56% of women hospitalized with severe morning sickness ended up
giving birth to baby girls. Even if there is something to this study – something
that’s led to more than a few heated arguments among obstetricians – the
findings aren’t exactly definitive. At best, you can conclude that you may
have a slightly higher-than-average chance of having a baby girl if you’re
feeling exceptionally crummy. It’s up to you whether you want to paint the
nursery pink on that basis!
Pregnancy Tips
4. “If the baby is very active, you’re having a boy.” Here’s yet another theory
based on some rather sexist assumptions: males are boisterous while females
are placid. What this theory fails to take into account, however, is the fact that
the amount of fetal activity that the mother feels is largely a matter of
perception. If she’s running around at breakneck speed all day, she may fail to
pick up on the movements of all but the most energetic of fetal kickboxers!
5. “If you’re craving sweets, you’re having a girl. If you’re craving salt,
you’re having a boy.” While it would be convenient if you could rely on your
craving for chocolate as proof positive that there’s a baby girl on the way, there’s
no hard evidence that cravings are linked to the sex of your baby. In fact, the jury’s
still out on whether cravings exist at all! So don’t count on your cravings – real
or imagined – to tell you whether to buy pink or blue.
6. “If a wedding ring or needle suspended over your belly moves in a
strong circular motion, you’re having a girl. If it moves to and fro like
a pendulum, you’re having a boy.” This particular method of predicting the
sex of your baby works much like a ouija board. Micro-muscle tremors over
which you have no control cause the ring to move in a particular direction – a
sensation that can be spooky to say the least, but that doesn’t tell you a thing
about the sex of your baby.
7. “The Chinese conception chart can tell you if you’re having a boy or a
girl.” The Chinese conception chart – the brainchild of a 13th century scientist –
claims to be able to help you to predict the sex of the baby by linking your age
and the month of conception to the sex of the baby. While it has a reputation
for being highly accurate in China, it simply hasn’t been able to stand up to the
same scrutiny here in North America.
So if these myths are consistently off the mark, why do we keep turning to them
again and again? According to the experts, there are two factors at work: the fact
that you’ve got a 50/50 chance of being right each time you predict your baby’s sex
and the fact that you’re more likely to remember your successes than your failures!
Myths about marriage
Myths Such as these Can Hurt Your Marriage
We think that many myths that surround marriage give couples unrealistic expectations. Disappointment is sure to come for people who are looking for the Cinderella-like happily-ever-after storybook marriage year after year.
If you watch late night TV, enjoy classic movies, listen to love songs, or read romantic novels, then you may have an image of marriage that never, ever was.
Do you remember or have you watched Father Knows Best, Leave it to Beaver, Ozzie and Harriet, Bewitched, I Love Lucy, The Honeymooners, The Donna Reed Show, Lassie, and Cinderella?
Think about the fact that nearly all of these households were the traditional family of mom, dad, and kids. They didn't seem to have any real problems either because there are no story lines about prior marriages, step-children, physical abuse, infidelities, drinking problems, drugs, dropping out of school, political discussions, civil disobedience, unemployment, severe economic problems, and threats or even thoughts of divorce.
The father was the breadwinner and the mother made the bread. Until All in the Family came along, plots seemed to focus on white lies, mischief, and misunderstandings.
These shows made us believe that life was wonderful, that all of our needs could be met by our spouse, children were the icing on the cake, marriage would solve all of our problems, and we would live happily ever after.
# MYTH: Loneliness Myth that marriage will end our loneliness.
REALITY: Many married people are still very lonely.
# MYTH: Fulfillment Fallacy which makes us believe that being married makes us complete human beings.
REALITY: A couple complements one another, not completes one another.
# MYTH: Marriage Is for Everyone.
REALITY: There are a lot of unmarried people who are extremely happy.
# MYTH: Monogamy Myth makes a couple believe that they are the only ones who are dealing with infidelity or that it only happens to bad or weak people.
REALITY: It is a societal issue that needs to be openly addressed so that monogamy becomes more attainable for more people.
# MYTH: Romance will always be alive in a good marriage.
REALITY: Nearly all relationships experience peaks and valleys. The everyday problems and challenges of married life can often cloud over romantic feelings. This is when making the decision to love is important.
# MYTH: Marriage makes people happy.
REALITY: We can't expect our spouse to be our one source of happiness. Our personal happiness must come from within ourselves. Marriage can complement our own individual happiness but it can't be the primary source.
# MYTH: We won't have major problems if we truly love one another.
REALITY: A good marriage doesn't just happen. It takes nurturing and work.
# MYTH: My spouse should know my needs without my saying anything.
REALITY: Just because we're married doesn't mean we can read minds. We have to tell our spouses what our needs are.
# MYTH: Conflict means a lack of love.
REALITY: Conflict happens in every marriage. Fighting fair and for the relationship, and not just to "win" is healthy in a marriage.
We believe a marriage needs love, support, tolerance, communication, realistic expectations, caring, nurturing, and a sense of humor to be successful. Many of the more recent television shows like Mad About You, Home Improvement, To Have and To Hold, The Cosby Show, Dharma & Greg, and Everybody Loves Raymond reflect these values and show that marriages can survive conflict, disappointment, and problems.
Myths about eye
Myths about Vision and Eyeglasses
● "Although eyeglasses makes you see better, they cause vision to get worse over time.
Eyeglasses will need to be constantly changed with higher powered one."
● "Don't wear your glasses so often, you need to exercise your eyes!"
● "Overuse of the Eye' or 'use of eye' makes vision worse"
● "Sitting Too Close to the TV Is Bad for Your Eyes"
● "Reading in the Dark Will Damage Your Eyes"
● "Eye exercises can improve vision"
● "Over the counter reading glasses hurt the eye"
● "Wearing contact lenses will prevent nearsightedness from getting worse"
● "Eating carrots can improve vision"
● "Using night light in infant rooms will make then nearsighted"
The Facts
Before you start wearing glasses, you are accustomed to seeing a blurry world around you. Since this is all you have seen ever - you accept it as normal. When your vision is corrected with eyeglasses you start seeing a clear world. Now when you remove your eyeglasses after wearing them for several months - you are presented with the same blurry world as before. You feel you were able to get around without wearing glasses before but now when you remove glasses you see all blurry and cannot get around. In reality its your perception that has changed. Now you know the difference between clear vision and blurry vision and do not accept the blurry world.
Of course it is possible that your eye power may also have increased as you age - but this increase would have happened regardless of whether you wore the glasses or not. Using you eyes for any length of time does not make them weaker. You may get tired and may even get a headache with long reading hours, but these symptoms have nothing to do with eyes getting weaker. Sitting closer than necessary to the television may give you a headache, but it will not damage your vision. Modern TVs do not emit harmful radiation, so eye damage due to radiation is also not an issue. As with sitting too close to the television, you may get a headache from reading in the dark, but it will not weaken your sight.
Any eyeglass or contact lens of the right prescription will help you see comfortably. Contact lenses have a cosmetic advantage - but they do not offer any beneficial affects like preventing nearsightedness from getting worse. Usually people over the age 40 need reading glasses. Over-the-counter reading glasses may be fine if they allow you to read comfortably. These reading glasses do not hurt your eyes. Taller people can stretch their hands further, so if you are 6 feet plus in height, you may be able to get by without reading glasses till late 40s by holding the reading materials further from the eye.
There are no eye exercises that will help your eyes see better or that will prevent the nearsightedness from getting worse. The article 'Can Eye Exercises improve vision?' provides information on how the concept of eye exercises helping vision came about. Some of the eye exercise methods are the 'Yoga method' and the 'See Clearly method'. Carrots won't improve eyesight for someone eating normal healthy food. However, carrots are rich in beta carotene, which is converted into Vitamin A in the body. Vitamin A is important in maintaining normal vision, and worldwide, Vitamin A deficiency is a leading cause of blindness. Therefore in the developing world, where deficiency of vitamin A is possible, eating carrots may be good advice.
● In the May 13, 1999, issue of the highly respected medical journal Nature, a group from the University of Pennsylvania have raised the alarm that the use of a night light in the rooms of infants may be a factor in the development of myopia (near sightedness). This is a very controversial issue.
Cataract Myths
● "Vision improves in older people as they gain second sight"
● "A cataract is a new growth inside the eye"
● "Cataract has to become 'ripe' before it can be removed"
● "Cataract is removed using lasers"
The Facts
The "second sight" refers to ability of a person to see better, usually upclose, as they age. The reason for this "improved" vision is that the lens power changes due to increasing cataract. So actually second sight is due to the cataract having advanced.
A cataract is not a new growth in the eye, rather it is a term that means that the lens or its capsule (normally transparent) have now become less transparent due to the lens substance (fibres) becoming opaque. Any opacity of the lens is referred to as 'cataract'. Cataract is not a new growth in the eye or lens.
The concept of waiting for cataract to become 'ripe' before it can be removed is valid when the surgical procedure used is the one where a large incision is made and the lens is manually removed. Given the higher likelihood of potential complications with this earlier surgical procedure, it made sense to wait till the vision became really bad - and that meant waiting for the cataract to get advanced or 'ripe'. The modern surgical procedures use a very small incision (that usually closes without suturing) and an ultrasound (phacoemulsification) machine. Although the procedure is not without risks, it is very safe in experienced hands. Therefore if any patient complains of reduced vision that is interfering with their routine daily activities, then cataract surgery may be offered. At this point the cataract may not be far advanced or 'ripe'. The risks and benefits of the surgery have to be debated by each patient individually, since what is limitation of routine activity for one individual may not be considered as important by another individual.
Cataract is not removed with lasers. An ultrasound (phacoemulsification) machine is used to remove the cataract. Sometimes, several months after cataract surgery, the transparent membrane behind the intraocular lens may become hazy and reduce vision. A YAG laser is then used to make an opening in the capsule.
Glaucoma Myths
● "Glaucoma is a disease of old age"
● "I have 20/20 vision so I don't have glaucoma"
● "My eyes would hurt or feel different if I had glaucoma"
● "Canola oil causes glaucoma"
Although it is true that the risk of developing glaucoma becomes higher with increasing age, younger people also may develop glaucoma especially if you are an African-American. Glaucoma affects the peripheral vision first. The central vision is affected when the glaucoma is far advanced. Therefore you may be able to read 20/20 (central vision) and still may have glaucoma. A peripheral field of vision test (using an automated field testing machine) is required to detect early glaucoma.
In general there are no symptoms (eyes do not hurt), which is why glaucoma is often referred to as the 'sneak thief of vision'. There is no evidence of Canola oil causing glaucoma.